🌿 Mahasiswa STKIP Ahlussunnah Bukittinggi Bikin Gebrakan: Ubah Sampah Plastik Jadi Solar!
Siapa bilang mahasiswa cuma sibuk kuliah dan ngerjain tugas? Mahasiswa STKIP Ahlussunnah Bukittinggi justru membuktikan kalau mereka bisa membawa perubahan nyata lewat aksi peduli lingkungan!
Melalui Program Mahasiswa Berdampak 2025 dengan skema Pemberdayaan Masyarakat oleh BEM (PM-BEM), mereka turun langsung ke Jorong Mongan, Kecamatan Kapur IX, Kabupaten Lima Puluh Kota, membawa misi besar: mengolah sampah plastik agar tidak lagi jadi penyebab banjir!
💡 Dari Kampus ke Desa: Ilmu yang Berdampak
Kegiatan ini berlangsung dari September sampai Desember 2025, didukung penuh oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi. Program ini bukan sekadar kegiatan sosial, tapi bentuk nyata penerapan ilmu di lapangan.
Ketua Pelaksana, Itgo Hatchi, S.Pd., M.Pd., menjelaskan bahwa kegiatan ini mengajarkan masyarakat cara memilah dan mengolah sampah plastik. Menariknya, lewat mesin pirolisis, sampah plastik bisa diubah jadi bahan bakar solar!
“Solar hasil olahan ini bahkan bisa dipakai untuk menghidupkan mesin pencacah sayuran. Dari situ, warga bisa membuat pupuk organik atau pakan ternak. Jadi, sampah bukan lagi masalah — tapi jadi peluang ekonomi,” jelasnya.
🤝 Gotong Royong Mahasiswa dan Warga
Dosen pendamping, Tiara Fikriani, S.Pd., M.Pd., mengaku bangga dengan semangat para mahasiswa.
“Kegiatan ini menunjukkan kepedulian mahasiswa terhadap lingkungan dan masyarakat. Mereka belajar banyak hal baru — dari teori jadi aksi nyata,” ujarnya.
Sementara itu, Nisye Frisca Andini, S.Pd., M.Pd., menambahkan bahwa program ini sejalan dengan semangat Tri Dharma Perguruan Tinggi — pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
Presiden BEM STKIP Ahlussunnah Bukittinggi, Arie Rhama Padangwangi, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud kolaborasi kampus dan masyarakat.
“Melalui pengabdian seperti ini, kita belajar bersama dan tumbuh bersama. Kampus bukan hanya tempat belajar, tapi tempat beraksi untuk kemajuan bersama,” katanya.
🙌 Dukungan dari Pemerintah dan Warga
Warga Jorong Mongan pun antusias. Rafael Henmarqes, selaku Jorong, menyampaikan terima kasih atas ilmu dan bantuan mesin pengelolaan sampah.
“Sekarang kami tahu cara mengolah sampah jadi barang berguna seperti pupuk dan bahan bakar. Ini sangat membantu kami,” ujarnya dengan bangga.
Hal senada juga diungkapkan Wali Nagari Galugua, Wendriadi, S.E., Dt. Bosa, yang menyebut bantuan dari tim pengabdian sangat bermanfaat bagi kebersihan lingkungan.
“Mesin pirolisis dan mesin pencacah ini benar-benar membantu warga kami mengurangi sampah yang berserakan,” tuturnya.
🌱 Dari Sampah Jadi Harapan
Program ini menjadi bukti bahwa mahasiswa bisa membawa dampak besar lewat ide sederhana. Dengan kreativitas, kolaborasi, dan semangat gotong royong, mahasiswa STKIP Ahlussunnah Bukittinggi telah menanamkan benih perubahan — dari pengelolaan sampah hingga pemberdayaan ekonomi warga.
Karena sejatinya, menjadi mahasiswa bukan hanya soal menuntut ilmu, tapi juga tentang memberi manfaat. Dan lewat Mahasiswa Berdampak 2025, mereka telah membuktikan bahwa perubahan bisa dimulai dari hal kecil — bahkan dari sehelai plastik yang dulu dianggap tak berguna. ♻️
Penulis : Itgo Hatchi, S.Pd., M.Pd. (Dosen STKIP AHlussunnah Bukittinggi. Ketua Pelaksana Pengabdian Masyarakat)




0 Komentar